Kamis, 23 Mei 2013

Pantai

a photo by : Google














Kau ombak yang datang dan pergi.
Aku pantai yang setia menanti.
Kemanapun kamu lari.
Akulah tempatmu kembali, disini.

Aku pantai tempatmu menanti.
Tempat dimana aku diam menunggu angin membawamu datang.

Kau ombak yang menderu-deru tegang.
Akulah pantaimu yang tenang. Kita bisa saling mengisi jika kau mau.
Perahuku membutuhkan ombak sepertimu
Kita bisa saling menemani dalam arungi lautan bahkan samudra
Kita membutuhkan satu sama lain

Kau ombak yang selalu menari-nari.
Kesana kemari cari peraduan yang tepat, tapi..
Akulah pantai tempatmu rehat atas lelah.
Kala matahari tak lagi selimuti
Lalu langkahmu melambat.
Mari,
Merapatlah padaku.
Pantaimu.

Selesai
Thanks For Reading
@snvita

Jumat, 03 Mei 2013

Pergilah, Silahkan..


Aku selalu mempersilahkan kamu untuk datang. Dari dulu.
Namun, kini aku mempersilahkanmu untuk pergi. Ya, silahkan pergi.

Aku sudah terlalu lelah untuk berucap. Aku sudah ingin akhiri kamu sebagai sebuah kisah. Kamu sudah tidak ingin bersamaku?! Kalau begitu pergilah.

Dari pertama kita bernaung dalam status yang kita sebut cinta, aku pastikan satu hal, aku lah yang selalu berjuang untuk hubungan kita. Ingatlah dalam fikirmu, apa pernah, aku tidak memaafkanmu?! Apa pernah juga, aku begitu saja marah padamu apapun salahmu?! Tapi sekalinya aku salah, kamu susah untuk maafkan aku. Atau kamu yang selalu mencari kesalahanku, agar ada alasan. Ya, alasan meninggalkan aku.

Ingatlah, aku sempat berkata bahwa aku ingin mengabdikan hidupku untukmu. Itu bukan hanya sekedar kata, bukan hanya sekedar bualan. Aku bersungguh dengan ucapanku. Aku ingin mempunyai hidup yang kuisi denganmmu.Jangan lupa, kamu lah yang tak ingin itu semua terjadi. Rasa tidak percayamu padaku, bahwa aku tak bisa lakukan itu lah, yang menepiskan harapanku.

Ingat juga. Bahwa aku selalu berjalan kearahmu.. Aku tak hanya berjalan. Aku berlari demi hubungan kita.Demi selalu bertemu kamu. Sentuh pipimu.Tapi jangan lupa, Kala aku sesak nafas karena “marathon” untukmu, kamu tak pernah sambut tanganku yang hampir digaris finish. Bahkan kamu hanya membayangiku dengan sebotol air mineral dari jauh, setelah dekat, kau tumpahkan airnya.

Terserah apa yang kamu lakukan, aku tatap mencintaimu. Apapun yang kamu katakan, aku tetap berharap padamu. Dan apapun sikapmu padaku, aku tetap menyayangimu.

Tapi aku terlahir sebagai manusia yang terlalu sadar diri.

Ketika semua sikapmu bertolak belakang dengan sikapku. Aku tau, kamu tak pernah ingin bersamaku. Apapun alasannya kamu ingin berpisah denganku. Artinya akan sama, kita akan saling berjauh.

Kamu bilang, kamu ingin berpisah denganku, dengan alasan cinta?! Ah, bodoh sekali kamu! Aku cukup bisa berfikir sehat.Perjuangkan aku kalau kamu memang cinta.
Kamu bilang, kamu ingin berpisah denganku, dengan alasan agar aku bahagia?! Kamu juga bodoh dengan alasan itu, aku bahagia bersamamu. Cari apa lagi?!

Apapun alasanmu, pergilah! Aku cukup yakin dengan itu. Kamu membuatku jatuh cinta, aku ikuti dengan ikhlas mencintaimu. Kamu membuatku seakan-akan masa depanku indah denganmu, aku pusatkan doaku untuk berjodoh denganmu. Dan kamu membuatku selalu harus meninggalkanmu, aku pastikan tidak bisa. Maka, silahkan pergilah. Biar aku yang melihat punggungmu menjauh. Silahkan.

Selesai
Thanks for Reading

@snvita