Selasa, 23 Juli 2013

Menahan Kangen


“Sms....? Jangan....?”
“Kalau nyapa duluan diWhatsApp, dibales nggak ya..?”

hmm, kangen tapi gengsi emang bikin galau. Padahal kangennya sama pacar sendiri. Namanya juga lagi berantem, kalau salah satu nggak ada yang ngalah buat nyapa duluan, ya jadinya galau. Ya kita sih galau, gatau ya yang disana.

Suka pengin sih kirim sms atau chatting duluan, tapi takut. Takut nggak dibales atau dicuekin. Ya, mungkin bukan takut sih ya, tapi gak mau gendok. Bisa jadi gak mau lebih mikirin.Gimana nggak mikirin  kalau lagi jauh-jauhan. Kita kan gatau dia lagi dimana apalagi sama siapa. Lagi apa atau mau kemana. Eh sekalinya kita duluan yang ngalah buat nanyain, dianya gak bales sms atau chatting. Gimana nggak tambah kefikiran, coba?!

Kalau kita yang dikasih kabar duluan, pasti dibales-bales aja. Secara senengnya nggak ketahan. Namanya juga lagi kangen. Yang dikangenin nongol walau lewat sebuah teks aja pasti langsung nyamber.

Yang bikin nggak kalah galau itu, ya pas kita udah kirim sms, terus nunggu balesan. Tapi kadang yang dikangenin nggak ngerti. Balesnya suka lama. Plus sedikit. Balesannya seadanya. Seperlunya.

Terus mesti gimana dong kalau udah kayak gitu? Mau terus dibales lagi walau nanti pertanyaan kita dijawabnya seperlunya?! Atau balik didiemin?!

Ya, apapun alesannya, berantem itu akan menimbulkan ketidak enakan setelahnya. Kangen yang harusnya indah karena menantinya sebuah ketemuan saja, jadi abu-abu. Bukan pink!

L

Selesai
Thanks for Reading
@snvita

Selasa, 09 Juli 2013

Aku Mencintaimu dengan Caraku


Setiap makhluk yang mempunyai hati, pasti akan merasakan bagaimana mencintai, bagaimana rasanya disakiti, rasanya membenci, diombang-ambing dengan hal yang tak pasti. Dan lain sebagainya.

Aku mencintaimu dengan caraku.. Cemburu, kamu dicemburui. Aku rewel, kamu dicereweti.

Aku mencintaimu dengan caraku yang sering mengajakmu berbicara akan masa depan, walau jawabmu tak sesuai harapan.

Aku mencintaimu dengan meredam rasa apa yang aku tak suka. Meredam perasaan benci, kesal, marah, taukah kamu, aku tak ingin meledakkan amarahku padamu karena aku tak ingin ada kata-kataku yang keluar lalu menyakitimu?! Lebih baik aku diam tanpa komentar ketika kamu lakukan apa yang aku tak suka. Lagi, dan lagi.

Aku mencintaimu dengan senyumku saat kamu marahi. Pura-pura tidak mendengar saat kamu berkata yang tidak-tidak.

Aku mencintaimu dengan keyakinanku hubungan kita akan berhasil. Walau banyak masalah yang menjadi penengah antara kita.

Aku mencintaimu dengan waktuku memikirkanmu. Memenuhi fikiranku dengan kamu.

Aku mencintaimu dengan caraku banyak bicara, banyak berkata, banyak cemburu, banyak sok tau. Menelpon kamu ketika tengah malam hanya agar kamu mengirimiku sms ‘selamat tidur’. Menelponmu ketika kamu bilang ‘jangan ganggu dulu’ hanya agar dapat perhatianmu. Iya, hanya perhatian. Konyol memang, tapi bukankahh setiap orang akan mencintai dengan caranya sendiri?!
Sekian
Thanks for Reading
@snvita