Minggu, 22 Mei 2016

Sekeping Bayangan Wajah Itu



Aku terperangkap dalam ruangan pengap yang hanya bercahayakan dari lubang atap yang menganga.

Aku melihat kilas wajahmu di jendela.

Kemudian menghilang.
Lalu aku sadar, wajah itu hanya hayalan.

Aku tersenyum lalu kembali terdiam.

Tapi sosokmu datang mendekat.

Lalu aku berkata,
“Pergilah”

Kamu tak pergi.
Malah memandangiku dengan senyum seolah mengejek.

Kamu menundukan kepala tepat dihadapanku yang terduduk pasrah.

Seraya berkata,
“Aku sudah pergi dari jauh hari. Sadarlah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar