Aku terperangkap dalam ruangan
pengap yang hanya bercahayakan dari lubang atap yang menganga.
Aku melihat kilas wajahmu di
jendela.
Kemudian menghilang.
Lalu aku sadar, wajah itu hanya
hayalan.
Aku tersenyum lalu kembali
terdiam.
Tapi sosokmu datang mendekat.
Lalu aku berkata,
“Pergilah”
Kamu tak pergi.
Malah memandangiku dengan senyum
seolah mengejek.
Kamu menundukan kepala tepat
dihadapanku yang terduduk pasrah.
Seraya berkata,
“Aku sudah pergi dari jauh hari. Sadarlah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar