Jumat, 08 Maret 2013

"Bahagia itu sederhana, semoga kita bisa saling membahagiakan"


Entah karena terlalu menikmati, atau memang waktu yang bergulir terlalu cepat, tidak terasa saat ini kita sudah memasuki sembilan yang ketujuh. Sembilan yang ketujuh milik kita.

Kupersembahkan malamku ini untuk menuliskan sebuah, ehm, catatan kecil mungkin. Untuk seseorang yang telah dan sedang menemani perjalanan hidupku. Perjalanan kecil dihari-hari kecil.

Tetap ada dan bertahan dijalurku, dengan kemanjaan yang menguji, air mata yang mengalir, terlalu sering mengerutkan bibir, celotehan yang menantang, dan masih banyak sifat aneh yang secara natural aku miliki, tapi kamu tetap disini.

Bete, senang, sedih, suram, bahagia, kesal, tegang, deg-degan, hitam, putih, abu, pink, semua aku pernah rasain saat bersamamu. Bareng-bareng kita rangkai kerangka cerita. Kita sama-sama belajar dalam mendalami masing-masing peran. Mencari banyak dukungan restu dari orang-orang. Mencari cara bagaimana agar terus bertahan. Terkadang aku heran, aku yang cemburuan dan gampang “On fire” bisa tetap nyaman bersamamu. Tapi itulah kamu, kamu  bisa begitu.

Ajaib, aku selalu memikirkanmu. Bukan, bukan karena kamu satu-satunya pria yang selalu menuruti inginku. Tapi karena ya, ajaib. Kalau hanya menuruti inginku, aku rasa bukan hanya kamu. Kalau karena menemaniku, juga pasti bukan karena itu. Mungkin perasaanku yang menuntun untuk itu. Untuk selalu menempatkanmu difikiranku. Menyingkirkan fikiran lain, menyisihkan orang lain, dan mementingkan kamu.

Aku titipkan hati kecilku ini padamu. Tolong jangan sakiti. Tolong selalu jaga keberadaannya dihidupmu.
Kutitipkan perasaanku hanya padamu. Sebuah perasaan yang kamu tau sendiri bagaimana bentuknya. Kadang-kadang cuek dan kuat. Tapi tidak sering hancur karena lembek.
Bersama ini aku sertakan harapan. Keinginan untuk kita sama-sama bisa saling menjaga. Dalam skenario apapun. Agar dunia tau, aku dan kamu adalah dua orang hebat dan kuat dalam menghadapinya. Biar dunia yang catatkan nama kita dalam sejarahnya, bahwa ada dua orang manusia dengan karakter bertolak belakang sedang mencoba mengharmonikan keadaan. Semoga kita bisa. Semoga kita berhasil.

Mari kita sederhanakan sikap, dan rendahkan sifat agar malam selalu dapat kita sentuh tanpa terlalu banyak cekcok yang pada akhirnya hanya buat kita kalut.

Terimakasih untuk waktu, hari, cinta, perhatian, kasih dan sayang yang telah kamu curahkan untukku. Kudoakan kamu selalu sabar akan sifat manjaku. Kudoakan kamu bisa lebih baik dalam mengendalikan emosi. Dan aku doakan agar kita bisa selalu menyadurkan semuanya.
Karena cepat atau lambat, mau tidak mau, aku dan kamu harus menjadi “kita” yang seutuhnya, sepenuhnya.

“Bahagia itu sederhana, semoga kita bisa saling membahagiakan”
Thanks for everything, im happy to be with you.

Thanks for Reading
@snvita

2 komentar:

  1. bahagia itu sesederhana bersyukur :) salam kenal ya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahh betul sekali.. salam kenal juga mbak :)

      Hapus