Aku tau, tidak ada satupun
didunia ini yang kebetulan.
Semua telah dirancang oleh
Tuhan.
Apapun itu. Masalah,
pertemuan, papasan, berjauhan, perpisahan.
Walau entah apa maksudNya.
Ketika aku terbangun
diselaput pagi, dan dengan sengaja berdiam didepan kamar sambil melihat
matahari yang bersiap terbit. Aku langsung terfikir tentangmu.
Ada yang salah dengan
hubungan kita.
Dan aku tau itu bukan
kebetulan semata.
Aku tak terbiasa dengan
hati biasa-biasa saja padamu. Tapi ketika marahmu kau ledakkan, kebiasaanmu
yang aku tak suka kembali kau lakukan, perasaan biasa-biasa itu selalu kembali
datang bersemayam.
Aku juga tau, mencintaimu
adalah sebuah keharusan aku menerima semua yang ada dikamu. Sifat,
sikap, amarah, tawa, dengki, haru, kecewa, bahagia, terluka. Dan inipun bukan
suatu kebetulan yang kamu miliki yang harus aku terima.
Tapi ketika aku rasa hal
seperti ini, bukan juga ini rasa yang kebetulan lewat. Feeling dan hatiku sudah
terasah untuk itu. Untuk merasakan apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin
sekarang aku tau. Kamu tidak mencintaiku.
Baiklah, semoga apa yang
aku prediksi itu salah. Tapi aku punya penilaian lain.
Dari apa yang selalu kamu
lakukan padaku, aku tau sesuatu. Bahwa kamu tidak ikhlas mencintaiku.
Setiap kamu tidak bisa mengendalikan
marahmu padaku, aku tau sesuatu. Kamu tak pernah mau peduli perasaan lemahku.
Kala kamu memperlakukanku
tidak sebaik kamu perlakukan mereka, aku tau sesuatu. Ada yang salah dengan
hubungan kita.
Kembali lagi bahwa tidak
ada sesuatu yang kebetulan.
Tidak kamu lakukan itu
dengan ketidak sengajaan.
Aku tak akan tau maksud
Tuhan.
Mungkin kamu jalanku untuk
selalu belajar sabar.
Sabar bahwa baik dan benar
dalam melakukan, adalah suatu kewajaran dalam sebuah hubungan.
Jadi belajarlah dariku
dalam menghadapi kemarahanmu.
Lalu aku belajar darimu
bagaimana kau lakukan kesabaran.
Belajarlah padaku apa arti
mengalah.
Lalu aku belajar padamu apa
arti ketenangan.
Maka kita akan sama-sama
belajar.
Belajar dari semua ketidak
mampuan yang kita belum coba.
Kita akan sama-sama
belajar bagaimana cara menerima.
Sama-sama bercinta dengan
rasa sayang yang benar-benar.
Bukan karena keterpaksaan.
Karena aku tak pernah
mencinta tanpa hati yang penuh.
aku tak pernah mendengki
kala hati tersakiti.
Begitupun padamu.
Benahi apa yang menurutku
salah.
Aku akan benahi apa yang
menurutmu kurang.
Ikhlaskan hati kita untuk
saling menerima kekurangan.
Maka aku berjanji,
matahari pagi yang sedang aku lihat sekarang ini, akan kubagi untuk masa
depanku bersamamu nanti.
Selesai
Thanks for Reading
@snvita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar